Batu Ratapan Angin
Batu Ratapan Angin (dieng0km.com) – Saat ini wisata alam lebih diminati dari pada wisata buatan. Salah satu obyek wisata alam yang saat ini cukup digandrungi para wisatawan adalah obyek wisata Batu Ratapan Angin. Batu Ratapan angin ini merupakan obyek wisata yang berada di Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau) dan masih dalam kawasan Telaga Warna Dieng. Sebenarnya obyek wisata sepert apakah Batu Ratapan Angin?
Dahulu orang lebih mengenal obyek wisata ini dengan nama Batu Pandang Dieng. Namun sekarang lebih dikenal dengan nama unik yaitu Batu Ratapan Angin. Nama Batu Ratapan Angin diberikan kepada obyek wisata ini karena lokasinya yang tinggi dan dikelilingi oleh semak belukar. Jika kita berada di atas Batu Pandang Dieng ini akan terdengar suara gemerisik seperti siulan dan ratapan halus. Bunyi tersebut sebenarnya berasal dari gesekan daun-daun ditingkahi suara hewan semak.
Batu Ratapan AnginBatu Ratapan Angin merupakan obyek wisata unik berupa dua buah batu yang bertumpuk di atas sebuah bukit di kawasan Telaga Warna. Lalu, mengapa tumpukan dua batu ini digandrungi wisatawan? Jawabannya karena Batu Ratapan angin ini adalah tempat strategis untuk memandang lanskap sebagian Dataran Tinggi Dieng dari ketinggian. Pemandangan yang paling jelas adalah Telaga Warna yang bersanding dengan Telaga Pengilon yang dikelilingi oleh pepohonan hijau yang diselimuti kabut tipis khas pegunungan. Sungguh pemandangan yang menakjubkan.
Obyek wisata Batu Ratapan angin kian hari kian ramai oleh pengunjung. Temapt ini sekarang telah menjadi favorit para pecinta fotografi, baik untuk foto seni maupun foto selfie. Bahkan, tak jarang obyek wisata ini dijadikan tempat pengambilan foto prewedding. Pose favorit para wisatawan adalah berdiri di atas Batu Ratapan Angin dengan latar belakang Telaga Warna bersandingan dengan beningnya Telaga Pengilon dihiasi hijaunya pepohonan yang mengelilinginya serta tebing-tebing batu yang unik. Tidak hanya itu, wisatawan juga bisa melihat kompleks Candi Bima dan kepulan asap Kawah Sikidang dan Tempat Eksplorasi Gas Pertamina yang juga bisa dijadikan obyek foto. Turun dari lokasi Batu Ratapan Angin wisatawan juga bisa mencoba wahana Flying Fox dengan membayar Rp20.000,-.
Wisatawan yang ingin melihat keindahan warna permukaan Telaga Warna dan beningnya Telaga Pengilon dari ketinggian pasti akan berkunjung ke Batu Ratapan Angin karena tempatnya strategis . Posisinya yang tinggi membuat wisatawan bisa menikmati dan mengabadikan spot cantik tersebut. Untuk mencapainya juga sangat mudah. Anda cukup mengikuti jalur kanan Telaga Warna menuju sebelah selatan Telaga Warna. Lokasi Batu Ratapan Angin ini juga dekat dengan Dieng Plateau Theater sehingga dari DPT wisatawan bisa berjalan kaki menuju Batu Ratapan Angin setelah sebelumnya memarkirkan kendaraan. Jarak dari Dieng Plateau Theater menuju pos penjagaan Batu Ratapan Angin di kaki bukit hanya sekitar 50 meter. Di pos penjagaan wisatawan harus membeli tiket masuk obyek wisata sebesar Rp 10.000,-. Tidak mahal bukan?
Setelah membayar tiket masuk, wisatawan bisa langsung menuju Batu Ratapan Angin dimulai dengan melewati jalan setapak yang cukup menanjak dan berdebu dengan puluhan anak tangga dari batu. Jadi wisatawan diharuskan berhati-hati melewatinya. Jarak dari pos menuju Batu Ratapan Angin adalah sekitar 100 meter namun karena jalan yang menanjak dibutuhkan waktu sekitar 10-15 menit untuk mencapainya. Namun, perjalanan menuju Batu Ratapan Angin tidak akan terasa melelahkan karena akan ada suguhan pemandangan asri lahan pertanian penduduk Dieng di kiri kana jalan. Jangan lupa menyapa para petani kentang dan sayur yang sedang memetik hasil kebun. Senyum hangat akan terlihat dari wajah-wajah ramah mereka.
Sesampai di atas bukit, Anda tidak bisa langsung menuju Batu Ratapan Angin. Untuk menikmati pemandangan dan medokumentasikan Telaga Warna dari atas Batu Ratapan Angin wisatawan harus antri karena tiap hari obyek wisata ini selalu ramai oleh pengunjung. Selain itu, tempatnya tidak luas dan tinggi. Jika tidak berhati-hati atau terlalu bnyak orang yang berdiri di atasnyanya sangat berbahaya. Jika bersenggolan bisa jatuh. Batu Ratapan Angin mudah keropos karena termasuk jenis batuan lepas yang rapuh.
Segala lelah dan upaya untuk mencapainya akan terbayar setelah Anda melihat keindahan alam yang terpampang di depan mata. Telaga Warna yang fenomenal, Telaga Pengilon yang bening, Candi Bima yang megah dan pemandangan lainnya yang benar-benar mengagumkan dan sayang untuk dilewatkan. Apalagi pemandangan alam akan lebih indah jika dilihat dari ketinggian dan tempat yang strategis, yaitu dari Batu Ratapan Angin. Jadi, takkan rugi rasanya mengunjungi Batu Ratapan Angin.